Penggunaan Mesin Tik Braille
Penggunaan
Mesin Tik Braille
Perkins Brailler
|
Cara Memasang Kertas
-
Buka penjepit kertas yang ada
di kiri dan kanan bagian atas mesin tik itu dengan menariknya ke belakang (kea
rah tubuh anda).
-
Mesukkan kertas dari arah depan
mesin tik dengan menyelipkannya ke bawah kepala mesin tik.
-
Tutup kembali penjepit kertas.
-
Putar tombol penggulung kertas
(yang ada di samping kiri dan kanan) kea arah belakang hingga mentok.
-
Tekan tombol spasi baris (yang
ada di sebelah kiri tombol pengetik) untuk memposisikan kertas pada keadaan
siap tik.
Pada bagian belakang mesin tik Perkins ini (bagian yang
lebih dekat ke tubuh anda) terdapat sembilan tombol. Tombol paling kiri (agak
ke atas) adalah tombol spasi baris yang tadi sudah kita pergunakan untuk
memposisikan kertas pada keadaan siap tik. Tombol ini selanjutnya dipergunakan
untuk menggeser kertas per baris. Tombol yang ada di sisi kanan (agak ke atas)
adalah tombol spasi mundur (backspace), untuk mundur per huruf.
Sesuai dengan pola enam titik yang dipergunakan dalam
Braille, mesin tik ini hanya mempunyai enam tombol pengetik, tiga di sebelah
kiri dan tiga di sebelah kanan, dipisahkan oleh tombol spasi. Tiga tombol di
sebelah kiri itu dipergunakan untuk membuat titik 1, 2, dan 3; sedangkan tiga tombol
di sebelah kanan untuk membuat titik 4, 5, dan 6. Tombol untuk titik 1 ditekan
dengan telunjuk kiri, titik 2 dengan jari tengah kiri, dan titik 3 dengan jari
manis kiri; sedangkan tombol untuk titik 4 ditekan dengan telunjuk kanan, titik
2 dengan jari tengah kanan, dan titik 6 dengan jari manis kanan (lihat gambar
3.3). Untuk membuat sebuah huruf yang terdiri dari beberapa titik (misalnya
huruf q yang terdiri dari titik
1-2-3-4-5), semua tombol yang membentuk titik-titik itu ditekan bersamaan.
Sebelum anda mulai mengetik, pastikan kepala mesin tik
berada di pinggir kiri. Pada saat anda mengetik, dia akan bergerak ke kanan.
Gambar
3.3: Mengetik Braille
|
Perky Duck
Jika anda
berkesulitan mendapatkan mesin tik Braille untuk berlatih, anda dapat
menggunakan software yang khusus dirancang untuk mensimulasi cara mengetik
Braille. Salah satu dari software tersebut adalah Perky Duck, yang dikembangkan
untuk program pendidikan jarak jauh oleh Duxbury Systems. Software ini dapat
di-download secara Cuma-Cuma dari situs web Duxbury Systems: http://www.duxburysystems.com. Nama
file software itu adalah “setup_perky.exe”. Jika anda mendapatkan kesulitan
men-download software itu dari Internet, anda dapat memintanya kepada penulis
melalui e-mail: didi.tarsidi@yahoo.co.id.
Dengan software ini, keyboard computer anda dapat berfungsi seperti tombol-tombol
mesin tik Braille. Sebagaimana halnya dengan mesin tik Braille, anda hanya
memerlukan enam tombol untuk menghasilkan huruf Braille. Tombol huruf s-d-f
pada keyboard computer anda akan berfungsi untuk menghasilkan titik Braille 3-2-1 , dan tombol huruf
j-k-l menghasilkan titik Braille 4-5-6 .
Titik-titik Braille itu akan ditayangkan pada layar monitor.
Perlu dicatat bahwa
Perky Duck akan berfungsi dengan baik bila diinstall pada computer dengan
system operasi Windows 95 atau 98. Setelah terinstall, pada menu “Program” di
computer anda akan muncul submenu Duxbury, dan di dalamnya ada Perky Duck. Klik
atau tekan Enter pada Perky Duck untuk mengaktifkan program ini. Dalam program
aplikasi Perky Duck ini terdapat lima
Menu Bar, yaitu: File, Edit, View, Global, dan Help. Silakan anda eksplorasi
sendiri. Yang penting anda kuasai pada saat ini adalah cara membuat dokumen.
Setelah program Perky Duck terbuka, anda tekan Control+N untuk
membuat dokumen baru (“Untitled Braille Document 1”). Di sini tombol yang
berfungsi hanya tombol s-d-f dan j-k-l, berfungsi sebagai tombol mesin tik
Braille. Sekarang anda sudah siap untuk “mengetik Braille”.
Latihan 3.2
Salinlah teks
berikut ini ke dalam Braile menggunakan mesin tik Braille atau program Perky
Duck.
Louis Braille menyadari bahwa sistem Barbier kurang baik sebagai
media baca/tulis, tetapi dia sangat menyukai gagasan penggunaan titik-titik untuk
tulisan bagi tunanetra; maka setelah pertemuannya dengan Charles Barbier, Louis
Braille selalu memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk membuat
titik-titik dan garis-garis pada kartu-kartu untuk berusaha menciptakan tulisan
yang cocok bagi tunanetra.
Dia selalu mencobakan setiap perkembangan tulisannya itu kepada
kawan-kawannya yang tunanetra. Menyadari bahwa jari jari kawan-kawannya lebih
peka terhadap titik daripada terhadap garis, maka dia memutuskan untuk hanya
menggunakan titik-titik saja dan mengesampingkan garis-garis bagi tulisannya
itu. Di samping itu, dia mengurangi jumlah titiknya dari dua belas hanya
menjadi enam saja. Akan tetapi modifikasi yang paling penting adalah bahwa
sistem tulisannya itu tidak didasarkan atas metodologi sonografi melainkan
didasarkan atas sistem abjad Latin dalam bentuk yang berbeda – menggunakan
titik-titik timbul dengan konfigurasi yang unik.
Akhirnya, pada tahun 1834, ketika Louis Braille berusia awal 20-an,
setelah bereksperimen dengan inovasinya itu selama lebih dari sepuluh tahun,
sempurnalah sistem tulisan yang terdiri dari titik-titik timbul itu. Louis
Braille hanya menggunakan enam titik “domino” sebagai kerangka sistem
tulisannya itu – tiga titik ke bawah dan dua titik ke kanan. Untuk memudahkan
pendeskripsian, tiga titik di sebelah kiri diberi nomor 1, 2 dan 3 (dari atas
ke bawah), dan tiga titik di sebelah kanan diberi nomor 4, 5 dan 6. Satu atau
beberapa dari enam titik itu divariasikan letaknya sehingga dapat membentuk
sebanyak 63 macam kombinasi yang cukup untuk menggambarkan abjad, angka,
tanda-tanda baca, matematika, musik, dan lain-lain.
Description: Penggunaan Mesin Tik Braille
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: Penggunaan Mesin Tik Braille
Shares News
-
2:38 AM
Read More
Add your Comment
1 comments
Penggunaan Printer Braille
Penggunaan Printer Braille
Program MiBee Braille Converter (MBC 4)
Terdapat banyak
program penerjemah Braile yang beredar di dunia. Yang paling popular di
kalangan pengguna bahasa Inggris adalah Duxbury, sedangkan program yang telah
dikembangkan khusus untuk system tulisan Braille bahasa Indonesia adalah MBC
(Mitranetra Braille Converter) yang dikembangkan oleh Yayasan Mitra Netra, Jakarta . Dalam modul ini
akan dibahas cara mengoperasikan MBC versi 4, yang dikembangkan Yayasan Mitra
Netra bekerjasama dengan Universitas Bina Nusantara, sehingga diberi nama MiBee
Braille Converter (juga dikenal dengan nama MBC 4). Setelah itu, sekilas anda
juga akan diperkenalkan dengan MBC 3. Menu-menu dalam program aplikasi ini
menggunakan istilah bahasa Indonesia .
Kelebihan MBC 4 dibandingkan versi sebelumnya adalah bahwa dia tidak
hanya berfungsi sebagai program aplikasi penerjemah Braille melainkan juga
sebagai pengolah kata (word processor). Ini berarti bahwa MBC 4 tidak hanya
dapat membuka dokumen yang telah dibuat dengan pengolah kata lain (seperti
Microsoft Word), tetapi juga dapat digunakan untuk membuat dokumen baru.
Untuk mendapatkan software ini, anda dapat menghubungi Yayasan Mitra
Netra, Jalan Gunung Balong II No. 58, Lebak Bulus, Jakarta Selatan 12440. Telepon:
(021) 7692264, 7651386; Fax: (021) 7655264; e-mail: netra@dnet.net.id; website:
mitranetra.or.id.
Description: Penggunaan Printer Braille
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: Penggunaan Printer Braille
Shares News
-
2:39 AM
Read More
Add your Comment
0
comments
Penggunaan Reglet
Terdapat banyak
model reglet berdasarkan jumlah barisnya dan jumlah petak pada masing-masing
baris, tetapi yang paling banyak dipergunakan adalah reglet dengan empat baris
dan 27 petak. Untuk melihat berbagai macam model reglet, silakan kunjungi situs
Perkins School for the Blind:
https://support.perkins.org/.
Untuk menulis dengan reglet, kertas dijepit di antara kedua plat
reglet itu, dan menulis dilakukan dengan menusuk-nusukkan pen pada kertas di
dalam petak-petak reglet tersebut. Menulis dilakukan dari kanan ke kiri.
Agar dapat menulis dengan benar, ikutilah langkah-langkah berikut.
Langkah-langkah ini dibuat dengan asumsi bahwa anda tidak kidal, dan anda
menggunakan kertas yang lebarnya lebih panjang daripada reglet.
Cara Memasang Kertas:
1.
Letakkan reglet di atas meja di
hadapan anda dengan posisi horizontal, plat yang berpetak-petak (yang
selanjutnya kita sebut “plat atas” ) ada di atas, engsel reglet ada di sebelah
kiri. Anda akan mendapati bahwa pada masing-masing petak reglet itu terdapat
enam lubang pencetak titik-titik (dua lubang ke kanan, tiga lubang ke bawah)
yang merupakan kerangka Braile.
2.
Buka reglet tersebut, maka anda
akan mendapati paku pada keempat sudut plat bawah reglet itu.
3.
Letakkan kertas di atas plat
bawah, dengan tepi kiri kertas menempel ke engsel dan tepi atas kertas menempel
ke paku atas.
4.
Tekan bagian kertas di atas
paku bawah hingga menembus kertas, lalu tutupkan plat atas reglet tersebut.
Cara Menulis:
1.
Pegang pen dengan tangan kanan:
buku jari telunjuk ada di atas kepala pen dan ujung telunjuk menyentuh batang
pen, ibu jari dan jari tengah menjepit paku pen. (Lihat gambar 3.1).
2.
Mulailah menulis pada baris
kedua, agar tulisan baris pertama tidak terlalu mepet ke tepi atas kertas, dan
menulis dimulai dari sebelah kanan.
3.
Karena menulis dengan reglet
harus menggunakan “system cermin”, maka pada saat menulis, anda harus menomori
titik-titik Braille dengan orientasi terbalik. (Lihat kembali kegiatan belajar 2.1
pada modul 2 tentang penomoran titik-titik Braille). Dengan orientasi terbalik
ini, titik 1 ada di kanan atas, titik 2 di kanan tengah, titik 3 di kanan
bawah, titik 4 di kiri atas, titik 5 di tengah kiri, dan titik 6 ada di bawah
kiri.
4.
Pada saat menusuk, pen harus
tegak.
5.
Sementara tangan kanan menekan
pen, ujung telunjuk tangan kiri berfungsi sebagai “penutun” gerakan pen.
Terutama penting bagi orang tunanetra, telunjuk kiri harus selalu berada di
petak yang akan ditusuk agar mengarahkan gerakan pen. Ujung telunjuk kiri ini
menempel ringan pada paku pen dan harus ikut bergerak terus ke sebelah kiri
agar tidak tertusuk. (Lihat gambar 3.2).
6.
Setelah baris terakhir
tertulisi, reglet digeser ke bagian bawah kertas untuk melanjutkan menulis.
Agar penggeseran reglet itu lurus, ikuti langkah-langkah berikut:
-
Buka plat atas reglet.
-
Anda akan mendapati dua lubang
(di kiri dan kanan) yang dibuat oleh dua paku bawah.
-
Tempatkanlah lubang tersebut
pada paku atas, lalu tutup kembali reglet, maka anda sudah siap untuk
melanjutkan menulis.
7.
Setelah menulis selesai, buka
reglet dan balikkan kertas kea arah kiri.
8.
Kini anda sudah siap membaca
hasil tulisan itu.
9.
Jika anda membuat kesalahan
dalam menulis dengan membuat titik yang tidak dikehendaki, anda dapat
menghapusnya dengan paku pen atau dengan kuku jari.
Gambar 3.1: Cara Memegang Pen
|
Gambar 3.2: Cara Menulis dengan Reglet dan Pen
|
Latihan 3.1
Salinlah teks
berikut ini ke dalam Braille menggunakan reglet.
Gagasan untuk menghasilkan huruf
yang ditimbulkan muncul secara kebetulan. Franqois Lesueur, seorang anak
laki-laki tunanetra, adalah murid pertama Hauy sebelum sekolahnya itu berdiri
secara resmi.
Pada suatu hari, ketika Lesueur
sedang membereskan kertas di meja kerja Hauy, jarinya merasakan ada sebuah
tonjolan pada salah satu lembaran kertas itu: kesan sebuah huruf pada sisi
belakang sebuah kartu ucapan bela sungkawa yang baru dicetak. Lesueur bertanya
kepada gurunya itu apakah kesan yang dirasakan oleh jarinya itu adalah huruf
“o”. Memang benar, dan kejadian ini memunculkan pemahaman pada diri Hauy bahwa
jika jari-jari tangan seorang anak tunanetra dapat mendeteksi sebuah huruf yang
sedikit timbul akibat tekanan yang tidak disengaja, maka jari-jari itu pasti
dapat mengenali huruf-huruf dengan baik apabila huruf-huruf itu sengaja dibuat
timbul.
Hauy
menguji pemikirannya tersebut dengan mencetak berlembar-lembar teks dengan
huruf yang ditimbulkan. Lesueur ternyata dapat
membedakan setiap huruf, dan dalam waktu enam bulan dia mampu membaca dan
menulis.
Rambu-rambu jawaban latihan 3.1
1.
Awal paragraf ditulis pada
petak ketiga.
2.
Untuk melihat lagi konfigurasi
abjad, silakan anda kembali ke Tabel 2.8 pada Model 2.
3.
Untuk konfigurasi tanda-tanda
baca, silakan anda lihat kembali Tabel 2.4 pada Modul 2.
4.
Ingat, pada saat menulis dengan
reglet, anda harus memandang konfigurasi tanda-tanda itu “lewat cermin”.
Artinya, pada saat menulis, titik 1-3 ada di sebelah kanan, dan titik 4-6 ada
di sebelah kiri.
Description: Penggunaan Reglet
Rating: 4.5
Reviewer: seputarwisata.com -
ItemReviewed: Penggunaan Reglet
Shares News
-
2:37 AM
Read More
Add your Comment
0
comments
Penggunaan Alat-alat Tulis Braille dan Format Braille
Penggunaan Alat-alat Tulis Braille dan
Format Braille
Anda akan dapat menguasai Braille dengan lebih baik apabila anda
tidak hanya mampu membacanya tetapi juga menulisnya dengan format baku system tulisan
Braille bahasa Indonesia. Terdapat dua alat yang dapat anda pelajari untuk
menulis Braille, yaitu reglet (dan pen) dan mesin tik Braille.
Menulis dengan reglet lebih sulit daripada dengan mesin tik Braille
karena beberapa hal. Pertama, menulis dengan reglet membutuhkan lebih banyak
tenaga untuk menekan pen untuk menghasilkan titik-titik Braille. Kedua,
titik-titik itu harus dihasilkan satu persatu sehingga memerlukan lebih banyak
waktu untuk menghasilkan satu huruf. Misalnya, huruf “q” yang terdiri dari lima titik harus
dihasilkan dengan menusukkan pen lima
kali.
Namun demikian, terdapat beberapa keuntungan dari penggunaan reglet
dibanding mesin tik Braille. Pertama, reglet jauh lebih murah sehingga lebih
terjangkau oleh semua orang. Bandingkan, pada saat modul ini ditulis (Februari 2007),
sebuah reglet dapat dibeli di Bandung dengan harga 15.000 rupiah, sedangkan
Perkins Brailler (sebuah merek mesin tik Braille yang paling populer) berharga
640 dollar AS (NFB, 2006). Kedua, reglet jauh lebih kecil dan lebih ringan
sehingga lebih mudah dibawa-bawa. Ketiga, reglet lebih fleksibel dalam hal
ukuran dan posisi kertas yang akan dipergunakan. Misalnya, menulis pada kertas
label berukuran 2 kali 10 cm hanya dapat dilakukan dengan menggunakan reglet;
begitu juga pemberian label dengan menuliskannya langsung pada sampul sebuah
buiku awas.
Di pihak lain,
keuntungan menggunakan mesin tik Braille – yang tidak terdapat pada penggunaan
reglet – adalah bahwa dengan mesin tik Braille, penulis dapat langsung membaca
apa yang sudah ditulisnya tanpa harus membalikkan kertas atau mencopotnya dari
mesin.
Oleh karena itu,
terutama karena pertimbangan harga – khususnya di Indonesia dan Negara-negara
berkembang pada umumnya, reglet lebih banyak dipergunakan sehingga calon guru
bagi anak tunanetra sangat dianjurkan untuk menguasai penggunaan reglet sebelum
dapat mengajarkannya kepada murid-murid tunanetra.
Cara lain untuk memproduksi Braille adalah dengan menggunakan
printer Braille. Untuk ini anda harus mampu mengoperasikan computer dan
menguasai software penerjemah Braille. Harga printer Braille masih sangat
mahal, berkisar antara 1.895 dollar AS (Romeo Attaché) hingga 95.000 dollar AS
(Braillo 400SW) (NFB, 2006), tentu saja dengan spesifikasi yang sangat berbeda.
Romeo Attaché (diproduksi oleh Enabling Technologies Company, Amerika Serikat)
adalah printer kecil dengan berat kurang dari sembilan kilogram. Printer ini
hanya dapat mencetak pada satu muka kertas saja dengan kecepatan 15 karakter
Braille perdetik. Di pihak lain, Braillo 400SW (diproduksi oleh Braillo Norway ) adalah
printer Braille untuk produksi masal dengan kecepatan 400 karakter Braille
perdetik.
Dalam proyek peningkatan mutu pendidikan bagi tunanetra, Departemen
Pendidikan Nasional telah melengkapi banyak SLB bagi tunanetra dengan printer
Braille. Oleh karena itu, penting bagi guru bagi tunanetra memiliki
keterampilan mengoperasikan printer Braile.
Description: Penggunaan Alat-alat Tulis Braille dan Format Braille Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Penggunaan Alat-alat Tulis Braille dan Format Braille
Shares News
-
2:37 AM
Read More
Add your Comment
0
comments
Angka
Angka
Tabel 2.5: Angka dengan
Satu Digit
#a
|
#b
|
#c
|
#d
|
#e
|
#f
|
#g
|
#h
|
#i
|
#j
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
0
|
Jika bilangan terdiri dari dua digit atau lebih, tanda angka cukup
dibubuhkan satu saja di depan digit pertama. Silakan anda pelajari
contoh-contoh pada tabel berikut ini. Bandingkanlah dengan angka-angka pada tabel
2.5.
Tabel 2.6: Contoh
Penulisan Angka dengan Beberapa Digit
#aj
|
10
|
#bj
|
20
|
#aa
|
11
|
#bb
|
22
|
#ajj
|
100
|
#abc
|
123
|
#bej
|
250
|
#ajjj
|
1000
|
#aeej
|
1550
|
#ihgf
|
9876
|
Tanda Pugar: ; (titik 5-6). Sebagaimana kini sudah anda fahami, angka dalam Braille dituliskan
menggunakan huruf abjad yang didahului tanda angka. Bagaimana kalau anda ingin
menuliskan angka dan huruf dalam satu rangkaian? Misalnya 3A? Untuk membedakan huruf dari angka yang mendahuluinya, anda
harus menggunakan tanda pugar (atau juga disebut tanda huruf).
-
Tanda pugar dituliskan langsung di depan huruf untuk menunjukkan bahwa huruf
tersebut tidak termasuk angka.
-
Apabila sebuah huruf harus
menggunakan tanda capital dan tanda pugar sekaligus, maka tanda pugar ditulis
terlebih dahulu, dan tanda capital dituliskan kemudian, langsung di depan
huruf.
-
Tanda
pugar tidak diperlukan apabila huruf itu dituliskan di depan angka. Misalnya, A3 (,a#c). Lihat
contoh penggunaan tanda pugar pada tabel berikut ini.
Tabel 2.7: Contoh Penulisan Rangkaian Angka dan Huruf
#b;b
|
#b;,b
|
,b#b
|
#e;,e
|
#ad;d
|
#af;,f
|
2b
|
2B
|
B2
|
5E
|
14d
|
16F
|
Latihan 2.4
Bacalah angka-angka berikut ini.
1.
|
#a
#c #e #g
#I #b #d
#f #h #j
|
2.
|
#aj
#bi #ch #dg
#ef #fhj #gija
#hbae #ibee
|
3.
|
#ab;a #bc;,d
,e#ag #hf;f #i;,I
,d#c #ac;c #cf;,f
|
Shares News
-
2:36 AM
Read More
Add your Comment
0
comments
Tanda Baca
Tanda Baca
Tabel 2.4: Tanda Baca
4
|
1
|
2
|
3
|
8
|
6
|
8
|
0
|
7
|
7
|
-
|
/
|
‘
|
59
|
99
|
‘’’
|
.
|
,
|
;
|
:
|
?
|
!
|
“
|
“
|
(
|
)
|
-
|
/
|
‘
|
±
|
*
|
…
|
Nomor titik untuk tanda-tanda di atas adalah sebagai berikut.
Tanda titik =
titik 2-4-6
Tanda koma = titik
2
Tanda titik koma = titik
2-3
Tanda titik dua =
titik 2-5
Tanda Tanya = titik 2-3-6
Tanda seru =
titik 2-3-5
Tanda kutip buka = titik 2-3-6
Tanda kutip tutup = titik 3-5-6
Tanda kurung (kurung buka dan kurung tutup) =
titik 2-3-5-6
Tanda hubung = titik
3-6
Tanda garis miring = titik
3-4
Tanda apostrof = titik
3
Tanda lebih kurang =
titik 2-6 3-5 (dua petak)
Tanda bintang = titik
3-5 3-5 (dua petak)
Tanda ellipsis =
titik 3 3 3 (tiga petak)
Fungsi Tanda-tanda Baca
Secara umum, tanda-tanda ini mempunyai fungsi yang sama dengan
padanannya dalam tulisan awas. Namun demikian, terdapat beberapa kekhasan yang
perlu anda perhatikan sebagai berikut.
1)
Tidak seperti dalam tulisan
awas, tanda kutip buka dan kutip tutup dalam Braille mempunyai bentuk yang
berbeda.
2)
Di pihak lain, Braille tidak
membedakan bentuk tanda kurung tutup dan kurung buka. Di samping itu, perlu
dicatat bahwa tanda kurung dalam matematika mempunyai bentuk yang berbeda, yang
akan anda pelajari pada Modul 6.
3)
Dalam tulisan awas, tanda
elipsis sama dengan tiga buah tanda titik, sedangkan dalam Braille, tanda
ellipsis sama dengan tiga buah tanda apostrof.
4)
Tanda Tanya dan tanda kutip
buka mempunyai bentuk yang sama. Yang membedakannya adalah posisinya dalam
teks. Tanda Tanya selalu berada pada akhir teks, sedangkan tanda kutip buka
selalu berada pada awal teks.
Latihan 2.3
Salinlah teks
Braille berikut ini ke dalam tulisan awas.
1.
|
,para
perintis itu adalah3 ,moon1 ,hauy1 ,barbier4
|
2.
|
,siswa3
8,di mana ,louis ,Braille dilahirkan80
|
3.
|
,charles
,barbier 7seorang perwira ,perancis7 adalah penggagas 8tulisan malam04
|
4.
|
8,dia
bukan laki-laki2 dia seperti laki-laki60
|
5.
|
,qur’an
terdiri dari ‘’’ ayat4
|
6.
|
8’’’
yang mempunyai kelainan fisik dan/atau mental ‘’’8
|
Shares News
-
2:35 AM
Read More
Add your Comment
0
comments