Penggunaan Reglet





            Terdapat banyak model reglet berdasarkan jumlah barisnya dan jumlah petak pada masing-masing baris, tetapi yang paling banyak dipergunakan adalah reglet dengan empat baris dan 27 petak. Untuk melihat berbagai macam model reglet, silakan kunjungi situs Perkins School for the Blind: https://support.perkins.org/.

Untuk menulis dengan reglet, kertas dijepit di antara kedua plat reglet itu, dan menulis dilakukan dengan menusuk-nusukkan pen pada kertas di dalam petak-petak reglet tersebut. Menulis dilakukan dari kanan ke kiri.

Agar dapat menulis dengan benar, ikutilah langkah-langkah berikut. Langkah-langkah ini dibuat dengan asumsi bahwa anda tidak kidal, dan anda menggunakan kertas yang lebarnya lebih panjang daripada reglet.

Cara Memasang Kertas:
1.             Letakkan reglet di atas meja di hadapan anda dengan posisi horizontal, plat yang berpetak-petak (yang selanjutnya kita sebut “plat atas” ) ada di atas, engsel reglet ada di sebelah kiri. Anda akan mendapati bahwa pada masing-masing petak reglet itu terdapat enam lubang pencetak titik-titik (dua lubang ke kanan, tiga lubang ke bawah) yang merupakan kerangka Braile.
2.             Buka reglet tersebut, maka anda akan mendapati paku pada keempat sudut plat bawah reglet itu.
3.             Letakkan kertas di atas plat bawah, dengan tepi kiri kertas menempel ke engsel dan tepi atas kertas menempel ke paku atas.
4.             Tekan bagian kertas di atas paku bawah hingga menembus kertas, lalu tutupkan plat atas reglet tersebut.


Cara Menulis:
1.            Pegang pen dengan tangan kanan: buku jari telunjuk ada di atas kepala pen dan ujung telunjuk menyentuh batang pen, ibu jari dan jari tengah menjepit paku pen. (Lihat gambar 3.1).
2.            Mulailah menulis pada baris kedua, agar tulisan baris pertama tidak terlalu mepet ke tepi atas kertas, dan menulis dimulai dari sebelah kanan.
3.            Karena menulis dengan reglet harus menggunakan “system cermin”, maka pada saat menulis, anda harus menomori titik-titik Braille dengan orientasi terbalik. (Lihat kembali kegiatan belajar 2.1 pada modul 2 tentang penomoran titik-titik Braille). Dengan orientasi terbalik ini, titik 1 ada di kanan atas, titik 2 di kanan tengah, titik 3 di kanan bawah, titik 4 di kiri atas, titik 5 di tengah kiri, dan titik 6 ada di bawah kiri.
4.            Pada saat menusuk, pen harus tegak.
5.            Sementara tangan kanan menekan pen, ujung telunjuk tangan kiri berfungsi sebagai “penutun” gerakan pen. Terutama penting bagi orang tunanetra, telunjuk kiri harus selalu berada di petak yang akan ditusuk agar mengarahkan gerakan pen. Ujung telunjuk kiri ini menempel ringan pada paku pen dan harus ikut bergerak terus ke sebelah kiri agar tidak tertusuk. (Lihat gambar 3.2).
6.            Setelah baris terakhir tertulisi, reglet digeser ke bagian bawah kertas untuk melanjutkan menulis. Agar penggeseran reglet itu lurus, ikuti langkah-langkah berikut:
-           Buka plat atas reglet.
-           Anda akan mendapati dua lubang (di kiri dan kanan) yang dibuat oleh dua paku bawah.
-           Tempatkanlah lubang tersebut pada paku atas, lalu tutup kembali reglet, maka anda sudah siap untuk melanjutkan menulis.
7.            Setelah menulis selesai, buka reglet dan balikkan kertas kea arah kiri.
8.            Kini anda sudah siap membaca hasil tulisan itu. 
9.            Jika anda membuat kesalahan dalam menulis dengan membuat titik yang tidak dikehendaki, anda dapat menghapusnya dengan paku pen atau dengan kuku jari.


Gambar 3.1: Cara Memegang Pen

 
Gambar 3.2: Cara Menulis dengan Reglet dan Pen


Latihan 3.1


            Salinlah teks berikut ini ke dalam Braille menggunakan reglet.

Gagasan untuk menghasilkan huruf yang ditimbulkan muncul secara kebetulan. Franqois Lesueur, seorang anak laki-laki tunanetra, adalah murid pertama Hauy sebelum sekolahnya itu berdiri secara resmi.
Pada suatu hari, ketika Lesueur sedang membereskan kertas di meja kerja Hauy, jarinya merasakan ada sebuah tonjolan pada salah satu lembaran kertas itu: kesan sebuah huruf pada sisi belakang sebuah kartu ucapan bela sungkawa yang baru dicetak. Lesueur bertanya kepada gurunya itu apakah kesan yang dirasakan oleh jarinya itu adalah huruf “o”. Memang benar, dan kejadian ini memunculkan pemahaman pada diri Hauy bahwa jika jari-jari tangan seorang anak tunanetra dapat mendeteksi sebuah huruf yang sedikit timbul akibat tekanan yang tidak disengaja, maka jari-jari itu pasti dapat mengenali huruf-huruf dengan baik apabila huruf-huruf itu sengaja dibuat timbul.
Hauy menguji pemikirannya tersebut dengan mencetak berlembar-lembar teks dengan huruf yang ditimbulkan. Lesueur ternyata dapat membedakan setiap huruf, dan dalam waktu enam bulan dia mampu membaca dan menulis.

Rambu-rambu jawaban latihan 3.1

1.            Awal paragraf ditulis pada petak ketiga.
2.            Untuk melihat lagi konfigurasi abjad, silakan anda kembali ke Tabel 2.8 pada Model 2. 
3.            Untuk konfigurasi tanda-tanda baca, silakan anda lihat kembali Tabel 2.4 pada Modul 2.
4.            Ingat, pada saat menulis dengan reglet, anda harus memandang konfigurasi tanda-tanda itu “lewat cermin”. Artinya, pada saat menulis, titik 1-3 ada di sebelah kanan, dan titik 4-6 ada di sebelah kiri. 
Anda membaca artikel Penggunaan Reglet dan anda bisa menemukan Anchor Text artikel dengan url https://braillemodul.blogspot.com/2012/12/penggunaan-reglet.html.


Backlink here..

Description: Penggunaan Reglet Rating: 4.5 Reviewer: seputarwisata.com - ItemReviewed: Penggunaan Reglet


Shares News - 2:37 AM


Share your views...

0 Respones to "Penggunaan Reglet "

Post a Comment